Sunday, August 7, 2011

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 16

Ict-Site -- Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-16, sudahkah kita benar-benar bangkit ? Bangkit disini  dalam artian bukan hanya "melek teknologi" namun juga "swasembada teknologi". Sudahkah ? Sudahkah kita bangkit seperti apa yang diharapkan 16 tahun yang lalu ?

Teknologi saat ini telah menjadi "sosok" yang sangat vital bagi perkembangan suatu bangsa. Kemajuan yang didapat dari bidang Teknologi Informasi hingga Teknologi di bidang Pertanian, sedikit banyak telah mempengaruhi suatu bangsa terutama bangsa Indonesia. Mulai dari aliran informasi hingga transfer ilmu pengetahuan antar generasi dan antar bangsa tampak begitu mudah saat ini. Tidak seperti 20 tahun yang lalu, ketika aliran informasi menjadi sangat mahal dan hanya bisa didapatkan oleh golongan tertentu.

Namun, apakah kita benar-benar sudah bangkit ? Bangkit dengan teknologi yang kita miliki dan rancang sendiri ? Atau apakah kita masih meminjam dan mengandalkan teknologi yang dimiliki negara lain ? Entahlah..

Enam belas tahun yang lalu, tepatnya pada hari Kamis, 10 Agustus 1995 kita mungkin menyaksikan segenap putra bangsa kita sedang "berjuang" melawan ketertinggalan pencapaian teknologi. Ketika kita mencoba berdiri di atas kaki kita sendiri dengan dilakukannya penerbangan perdana pesawat N-250 Gatotkaca yang faktanya 100% dirancang dan diproduksi sendiri oleh bangsa Indonesia.

Pesawat N-250 buatan Indonesia

Hari bersejarah itu kemudian dicanangkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) melalui keputusan Presiden RI Nomor 71 tahun 1995 oleh Presiden RI Soeharto yang disaksikan oleh banyak orang dan salah satunya adalah Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie yang merupakan tokoh Riset dan Teknologi. Bapak B.J. Habibie-lah yang juga berperan dalam pembuatan hingga akhirnya pesawat legenda N-250 Gatotkaca dapat "mengepakkan sayapnya" dengan gagah di langit Indonesia.

Untuk tahun ini Kementrian Riset dan Teknologi (Kemristek) selaku wakil dari pemerintah RI di bidang teknologi dan riset sudah melakukan serangkaian kegiatan di antaranya Lomba Muatan Roket antar Mahasiswa di Bantul, Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) di berbagai daerah, Lomba Roket antar Pelajar di beberapa kota dan puncaknya acara peringatan Hakteknas ke-16 2011 di Puspiptek-Serpong, Tangerang Selatan.

Seperti yang saya kutip dari kata sambutan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) pada Buku Panduan Harteknas ke-16 :

"Peringatan Hakteknas ini adalah momentum bagi kita untuk meningkatkan kontribusi iptek bagi kesejahteraan rakyat, disamping untuk peningkatan produktivitas dan daya saing produk industri, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan profesionalisme individu, dan meningkatkan pendapatan individu dan masyarakat, yang pada akhirnya dapat memajukan perekonomian bangsa. Pada era global dewasa ini peradaban manusia mengalami pergeseran menuju masyarakat berbasis pengetahuan (Knowledge based society). Pergeseran paradigma ini berimplikasi terhadap arah pembangunan negaranegara di dunia, termasuk di Indonesia, dari pembangunan berbasis sumberdaya alam menjadi pembangunan berbasis masyarakat berpengetahuan. Karenanya SDM makin menjadi faktor yang menentukan daya saing sebuah bangsa.

Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, hasil amandemen ke empat, pasal 31 ayat 4, bahwa  “Pemerintah memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa  untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”, maka kita sebagai bangsa menyadari sepenuhnya bahwa penguasaan Iptek mutlak diperlukan dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan rakyat. Dimana implementasinya harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa.
"
Filosofi Logo Hakteknas ke-16. [klik gambar untuk memperbesar]

Semoga di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang ke-16 kita benar-benar mampu mewujudkan apa yang diinginkan para tokoh 16 tahun yang lalu, agar kita mampu dan benar-benar bangkit tidak hanya menjadi "pengguna" teknologi bangsa lain namun mampu mengejar ketertinggalan teknologi juga mampu "berdikari" dengan produk-produk di bidang teknologi karya putra-putri bangsa Indonesia seperti apa yang terkandung dalam filosofi logo Hakteknas 2011. Amin.

No comments:

Post a Comment